Olahraga merupakan
bagian integral dari sisi kehidupan manusia. Antara olahraga dengan sisi
kehidupan lainnya merupakan hubungan kausaitas. Perubahan yang terjadi pada
olahraga, secara tidak langsung akan mempengaruhi sisi kehidupan lainnya.
Demikian pula sebaliknya, yang terjadi pada sisi kehidupan manusia lainnya,
secara tidak langsung akan mempengaruhi olahraga.
Apapun bentuk aktifitas
olahraga merupakan perilaku ekonomi. Hal ini disebabkan di dalam aktifitas
tersebut akan terjadi peristiwa ekonomi. Seorang yang melakukan olahraga
membutuhkan sarana dan prasarana serta fasilitas yang pengadaannya melalui
ekonomi. Dalam perkembangannya, antara olahraga dan ekonomi memiliki hubungan
kausalitas yang saling terjadi timbal balik. Dalam melaksanakan suatu aktifitas
olahraga sangat membutuhkan dukungan ekonomi. Sebaliknya peristiwa dengan
seluruh kelengkapannya dapat mengembangkan model ekonomi baru yang sangat
menyimpan potensi besar.
Kaitannya dengan
ekonomi maka pada dasarnya olahraga membutuhkan uang baik dengan individu
maupun secara kelembagaan. Jutaan, miliaran bahkan triliunan terserap kedalam
olahraga yang dimaksudkan untuk mencapai prestasi yang tinggi (olahraga
prestasi) dan ternyata biaya sejumlah itu adalah relatif lebih besar dari pada
pembiayaan dari sektor lainnya. Misalnya untuk keperluan latihan, perlu biaya
yang tidak sedikit pastinya.
Dalam proses latihan
sendiri sudah melibatkan banyak hal, misalnya perlu pelatih, alat maupun
perlengkapan, makanan yang bergizi untuk menujang fisiknya, sudah tentu semua
itu membutuhkan uang untuk membiayainya. Dari segi pelath tidak jarang dijumpai
dalam beberapa cabang olahraga di Indonesia ini menggunakan pelatih dari luar
negeri, yang beyarannya relative tinggi dibandingkan dengan pelatih dalam
negeri. Sedangkan faktor alat dan perlengkapan juga harus menggunakan seadanya,
dengan kata lain bahwa alat dan perlengkapan harus memenuhi standar atau memenuhi
syarat yang kadang-kadan bahkan pada alat atau perlengkapan olahraga tertentu
yang memenuhi syarat harus menggunakan alat buatan luar negeri, dan ini jelas
membutuhkan biaya yang lebih tinggi.
Untuk keperluan sehari-hari seorang atlit membutuhkan biaya
untuk menjaga kondisi agar tetap terjaga dengan baik. Selain harus melakukan
latihan secara rutin, juga harus ditunjang dengan makanan yang memenuhi syarat,
dan sesuai ukuran gizi yang diperlukan oleh masing-masing atlit dan cabang
olahraga yang ditekuninya tersebut. Biaya untuk keperluan ini tidak klah
banyaknya dari keperluan lainnya, karena makanan harus disediakan untuk
seterusnya.
Penyelenggaraan
pesta-pesta atau pada saat dilangsungkan pertandingan atau perlombaan olahraga.
Dalam pesta olahraga seperti yang banyak dilangsungkan di Indonesia misalnya
PON (Pekan Olahraga Nasional), POM (Pekan Olahrag Mahasiswa), maupun kejuaraan
nasional dalam cabang-cabang tertentu, akan memerlukan biaya yang sangat besar,
bahkan dalam pesta olahraga internasional akan lebih membutuhkan biaya yang
lebih besar lagi pastinya. Kesemuanya ini akan membutuhkan biaya yang sangat
besar apalagi dalam kejuaraan dunia misalnya SEA Games, ASEAN Games, biaya yang
diperlukan mulai dari tahap persiapan, pembukaan atau upacara-upacara,
pelayanan terhadap atlit maupun ofisial, penyelenggaraan pelaksanaan di
lapangan, hingga penutupan. Biaya itu akhirnya sangat besar, karena dalam
pesta-pesta olahraga semacam itu akan terkait banyak pihak dan bermacam-macam
hal, dan masing-masing juga memerlukan biaya hingga merupakan suatu kesatuan
pembiayaan yang sangat besar.
No comments:
Post a Comment