Menurut Karl C.Garrison (dalam al-mighwar) ada 6 kelompok pembagian
tugas perkembangan yang berbeda yaitu :
1. Menerima Keadaan Jasmani
Pada periode praremaja (periode pubertas), anak tumbuh cepat yang
mengarahkannya pada bentuk orang dewasa. Pertumbuhan ini diiringi juga oleh
perkembangan sikap dan citra diri. Mereka
memiliki gambaran diri seolah-olah
sebagai model pujaannya. Remaja wanita biasanya sering mendambakan wajahnya
secantik bintang film pujaannya, sementara remaja laki-laki sering berkhayal
menjadi seorang pahlawan pujaannya. Mereka sering membandingkan dirinya dengan
teman-teman sebayanya, sehingga akan cemas bila kondisinya tidak seperti model
pujaannya atau teman-teman sebayanya. Pada masa remaja, hal itu semakin
berkurang, dan mereka mulai menerima kondisi jasmaninya, serta memelihara dan
memanfaatkannya seoptimal mungkin.
2. Memperoleh Hubungan Baru dan Lebih Matang
dengan Teman Sebaya Antara Dua Jenis Kelamin
Kematangan seksual yang dicapai sejak awal masa remaja mendorong
remaja untuk menjalin hubungan social, terutama dengan lawan jenis. Remaja
diharapkan bisa mencari dan mendapatkan teman baru yang berlainan jenis. Mereka
ingin mendapat penerimaan dari kelompo teman sebaya lawan jenis ataupun sesame
jenis agar merasa dibutuhkan dan dihargai.kematangan fisik dan psikis banyak
mempengaruhi penerimaan teman-teman sekelompok remaja dalam pergaulannya. Tanpa
penerimaan teman sebaya, dia akan mengalami berbagai gangguan perkembangan
psikis dan social, seperti membentuk geng sendiri yang berperilaku mengganggu
orang lain.
3. Menerima kondisi dan belajar hidup sesuai
jenis kelaminnya.
Sejak masa puber, perbedaan fisik antara laki-laki dan wanita tampak
jelas lalu berembang matang pada masa dewasa. Apabila bentuk tubuhnya tidak
memuaskan, mereka menyesali diri sebagai laki-laki atau wanita. Padahal, mereka
seharusnya menerima kondisinya dengan penuh tanggung jawab. Remaja laki-laki
harus bersifat maskulin, lebih banyak memikirkan soal pekerjaan sedangkan
remaja wanita harus bersifat feminine, memikirkan pekerjaan yang ebrkaitan
dengan urusan rumah tangga dan pola asuh anak.
4. Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua
dan orang dewasa lainnya.
Bebas dari kebergantungan emosional merupakan tugas perkembangan
penting yang dihadapi remaja. Apabila tidak memiliki kebebasan emosional,
mereka akan menemui berbagai kesukaran dalam masa dewasa, tidak bisa membuat
keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas pilihan yang ditempuhnya.
5. Mendapatkan kesanggupan berdiri sendiri dalam
hal-hal yang berkaitan dengan masalah ekonomi.
6. Memperoleh nilai-nilai dan falsafah hidup.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa masalah
yang berkaitan dengan kehidupan dan falsafah hidup seperti tujuan hidup,
perilaku dirinya, keluarganya dan orang lain, serta soal keagamaan menjadi daya
tarik tersendiri bagi remaja. Para remaja memang diharapkan memiliki pola
pikir, sikap perasaan, dan perilaku yagn menuntun dan mewarnai berbagai aspek
kehidupannya dalam masa dewasa kelak. Dengan demikian mereka memiliki kepastian
diri, tidak mudah bingung, tidak mudah terbawaa arus kehidupan yang terus
berubah yang pada akhirnya tidak mendapatkan kebahagiaan.
No comments:
Post a Comment