Pages

Monday, March 16, 2015

Masalah Kependudukan dan Lingkunagn Hidup


Pertumbuhan peduduk dewasa ini mengalami pertumbuhan relatif cepat,  pertumbuhan ini berimplikasi pada kondisi biofisik lingkungn, permasalahan ekonomi, kesenjangan sosial dan ketersediaan lahan yang cukup untuk menopang kesejahteraan hidup manusia.

Menurut Mantra (2001) masalah lingkungan bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan sangat erat kaitannya dengan masalah kependudukan dalam kontes penduduk dan pembangunan. Dalam hal ini kerusakan lingkungan tidak hanya sebagai akibat dari pertambahannya penduduk serta meningkatnya kebutuhan hidup.
Sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2010 di Indonesia menunjukan bahwa laju pertumbuhan penduduk melebihi program dan proyeksi Nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun. Jika laju pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun maka setiap tahunnya akan terjadi pertumbuhan penduduk sekitar 3,5 juta lebih per tahun. Hasil ini memberikan gambaran bahwa, jika ditahun 2010 jumlah penduduk indonesia sebesar 237,6 juta jiwa maka ditahun 2011 bertambah 3,5 juta maka, juml;ah pendudu di Indonesia menjadi 241 juta jiwa.
Menurut Utina dan Baderan (2013), permasalahan akibat kepadatan penduduk terhadap lingkungan hidup mencangkup.

1.    Berkurangnya Ketersediaan Lahan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Peningkatan populasi manusia atau meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan tingkat kepadatan semakin tinggi. Pada sisi lain, luas tanah atau laha tidak bertambah, kepadatan penduduk dapat menyebabkan tanah pertanian semakin berkurang, karena digunakan untuk pemukiman penduduk.

2.    Kebutuhan Udara Bersih dan Pencemaran Udara
Setiap makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bernafas, demikian pula manusia sebagai makhluk hidup yang membutuhkan oksigen untuk kehidupannya. Manusia memperoleh oksigen yang dibutuhkannya melalui udara yang bersih, udara bersih berarti udara yang tidak tercemar, sehingga kualitas udara terjaga dengan baik.

3.    Manajemen Keterpaduan Kawasan
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan satu kesatuan yang membentuk dan berpengaruh terhadap tanah suatu lingkungan. Manajemen DAS lebih ditekankan pada pengelolaan kawasan Hulu dan Hilir daerah aliran sungai. Kawasan hulu identik dengan kawasan hutan, dan kawasan hilir identik dengan kawasan sengai.

4.    Ketersediaan Air Bersih dan Pencemaran Air
Bersih merupakan air yang memenuhi syarat kualitas yang meliputi syarat fisika, kimia dan biologi. Syarat kimia yaitu air yang tidak mengandung zat-zat kimia yang dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia, syarat fisika yaitu air tetap jernih (tidak berubah warna), tidak ada rasa serta tidak berbau, sedangkan syarat biologi yaitu air tidak mengandung mikrooganisme atau kuman-kuman penyakit.

5.    Penyebab Banjir
Factor-faktor penyebab banjir yang diakibatkan oleh aktivitas manusia adalah penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan, tertutupnya tanah perkotaan dengan beton dan aspal dan rusaknya tanggul sungai. Banjir sering terjadi saat curah hujan tinggi, serta dapat merusak aliran irigasi, jembatan, jalan, rumah penduduk serta are pertanian.

6.    Penumpukan Sampah dan Limbah Rumah Tangga
Pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sering menjadi salah satu cara untuk mengurangi debit sampah yang berlebihan. Konsep penanganan Reduce (mengurangi) adalah upaya mengurangi volume sampah dengan berbagai cara tanpa merusak lingkungan, konsep penaganan  Reuse (menggunakan kembali) adalah upaya untuk menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan tanpa merubah bentuk untuk kegiatan lain yang bermanfaat. Recycle (mendaur ulang) adalah upaya untuk mendaur ulang sampah sehingga dapat dijadikan barang yang lebih bermanfaat bagi kahidupan manusia.


Baca juga artikel lainnya tentang :

No comments:

Post a Comment