Pertumbuhan peduduk
dewasa ini mengalami pertumbuhan relatif cepat,
pertumbuhan ini berimplikasi pada kondisi biofisik lingkungn,
permasalahan ekonomi, kesenjangan sosial dan ketersediaan lahan yang cukup
untuk menopang kesejahteraan hidup manusia.
Menurut Mantra (2001)
masalah lingkungan bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan sangat erat
kaitannya dengan masalah kependudukan dalam kontes penduduk dan pembangunan.
Dalam hal ini kerusakan lingkungan tidak hanya sebagai akibat dari
pertambahannya penduduk serta meningkatnya kebutuhan hidup.
Sensus penduduk yang
dilakukan pada tahun 2010 di Indonesia menunjukan bahwa laju pertumbuhan
penduduk melebihi program dan proyeksi Nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa
dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun. Jika laju pertumbuhan
penduduk 1,49% per tahun maka setiap tahunnya akan terjadi pertumbuhan penduduk
sekitar 3,5 juta lebih per tahun. Hasil ini memberikan gambaran bahwa, jika
ditahun 2010 jumlah penduduk indonesia sebesar 237,6 juta jiwa maka ditahun
2011 bertambah 3,5 juta maka, juml;ah pendudu di Indonesia menjadi 241 juta
jiwa.
Menurut Utina dan
Baderan (2013), permasalahan akibat kepadatan penduduk terhadap lingkungan
hidup mencangkup.
1.
Berkurangnya
Ketersediaan Lahan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Peningkatan populasi
manusia atau meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan tingkat kepadatan semakin
tinggi. Pada sisi lain, luas tanah atau laha tidak bertambah, kepadatan
penduduk dapat menyebabkan tanah pertanian semakin berkurang, karena digunakan
untuk pemukiman penduduk.
2.
Kebutuhan
Udara Bersih dan Pencemaran Udara
Setiap makhluk hidup
membutuhkan oksigen untuk bernafas, demikian pula manusia sebagai makhluk hidup
yang membutuhkan oksigen untuk kehidupannya. Manusia memperoleh oksigen yang
dibutuhkannya melalui udara yang bersih, udara bersih berarti udara yang tidak
tercemar, sehingga kualitas udara terjaga dengan baik.
3.
Manajemen
Keterpaduan Kawasan
Daerah Aliran Sungai
(DAS) merupakan satu kesatuan yang membentuk dan berpengaruh terhadap tanah
suatu lingkungan. Manajemen DAS lebih ditekankan pada pengelolaan kawasan Hulu
dan Hilir daerah aliran sungai. Kawasan hulu identik dengan kawasan hutan, dan
kawasan hilir identik dengan kawasan sengai.
4.
Ketersediaan
Air Bersih dan Pencemaran Air
Bersih merupakan air
yang memenuhi syarat kualitas yang meliputi syarat fisika, kimia dan biologi.
Syarat kimia yaitu air yang tidak mengandung zat-zat kimia yang dapat
membahayakan kesehatan tubuh manusia, syarat fisika yaitu air tetap jernih
(tidak berubah warna), tidak ada rasa serta tidak berbau, sedangkan syarat
biologi yaitu air tidak mengandung mikrooganisme atau kuman-kuman penyakit.
5.
Penyebab
Banjir
Factor-faktor penyebab
banjir yang diakibatkan oleh aktivitas manusia adalah penggundulan hutan, membuang
sampah sembarangan, tertutupnya tanah perkotaan dengan beton dan aspal dan
rusaknya tanggul sungai. Banjir sering terjadi saat curah hujan tinggi, serta
dapat merusak aliran irigasi, jembatan, jalan, rumah penduduk serta are
pertanian.
6.
Penumpukan
Sampah dan Limbah Rumah Tangga
Pengelolaan sampah 3R
(Reduce, Reuse, Recycle) sering menjadi salah satu cara untuk mengurangi debit
sampah yang berlebihan. Konsep penanganan Reduce (mengurangi) adalah upaya
mengurangi volume sampah dengan berbagai cara tanpa merusak lingkungan, konsep
penaganan Reuse (menggunakan kembali)
adalah upaya untuk menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan tanpa
merubah bentuk untuk kegiatan lain yang bermanfaat. Recycle (mendaur ulang)
adalah upaya untuk mendaur ulang sampah sehingga dapat dijadikan barang yang
lebih bermanfaat bagi kahidupan manusia.
Baca
juga artikel lainnya tentang :
Artikel Terkait
0 comments:
Post a Comment