Karakteristik remaja berhubungan dengan pertumbuhan (perubahan-perubahan
fisik) ditandai oleh adanya kematangan seks primer dan sekunder. Sedangkan
karakteristik yang relevan dengan perkembangan (perubahan-perubahan aspek
psikologis dan sosial).
1.
Pertumbuhan Fisik ”Kematangan Seks Primer”
Kematangan seks primer adalah ciri-ciri yang berhubungan dengan kematangan
fungsi
reproduksi. Kematangan seks primer bagi remaja perempuan ditandai
dengan datangnya menstruasi (menarche). Dengan timbulnya
kematangan primer ini remaja perempuan merasa sakit kepala, pinggang, perut,
dan sebagainya yang menyebabkan meras capek, mudah lelah, cepat marah.
Adapun kematangan seks primer bagi remaja laki-laki ditandai dengan mimpi basah
(noeturnal emmission).
2.
Pertumbuhan Fisik ”Kematangan Seks Skunder”
Karekteristik seks skunder yaitu ciri-ciri fisik yang membedakan dua jenis
kelamin. Perubahan ciri-ciri skunder pada remaja laki-laki nampak seperti
timbulnya “pubic hair” rambut di daerah alat kelamin, timbulnya “axillary
hair” rambut di ketiak, seringkali tumbuh dengan lebat rambut di lengan,
kaki, dan dada, kulit menjadi lebih kasar dari pada anak-anak, timbulnya jerawat,
kelenjar keringat bertambah besar dan bertambah aktif sehingga banyak keringat
keluar. Otot kaki dan tangan membesar, dan timbulnya perubahan suara.
Karakteristik seks skunder remaja perempuan ditandai seperti perkembangan
pinggul yang membesar dan menjadi bulat, perkembangan buah dada, timbul “pubic
hair’ rambut di daerah kelamin, tumbul “axillary hair” rambut di
ketiak, kulit menjadi kasar dibandingkan pada anak-anak, timbul jerawat,
kelenjar keringat bertambah aktif sehingga banyak keringat yang keluar dan
tumbuhya rambut di lengan dan kaki.
3.
Perkembangan Aspek Psikologis dan Sosial
Karakteristik yang relevan dengan perkembangan (aspek psikologis dan
sosial) telah ditandai oleh adanya hal berikut :
a. Kegelisahan
Remaja
mempunyai banyak idealisme angan-angan atau keinginan yang hendak diwujudkan di
masa depan. Akan tetapi sesungguhnya remaja belum memiliki banyak kemampuan
yang memadai untuk mewujudkan semua itu. Tarik menarik antara angan yang tinggi
dengan kemampuan yang belum memadai mengakibatkan mereka diliputi perasaan
gelisah.
b. Pertentangan
Pertentangan
pendapat remaja dengan lingkungan khususnya orang tua mengakibatkan kebingungan
dalam diri remaja itu sendiri maupun pada orang lain.
c. Mengkhayal
Keinginan
menjelajah dan berpetualang tidak semuanya tersalurkan. Biasanya terhambat dari
segi biaya, oleh karena itu mereka lalu mengkhayal mencari kepuasan. Khayalan
ini tidak selamanya bersifat negatif, justru kadang menjadi sesuatu yang
konstruktif. Misalnya munculnya sebuah ide cemerlang.
d. Aktivitas
kelompok
Berbagai
macam keinginan remaja dapat tersalurkan setelah mereka berkumpul dengan rekan
sebaya untuk melakukan kegiatan bersama.
e. Keinginan
Mencoba Segala Sesuatu
Remaja memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi (high curiosity), mereka lalu menjelajah segala
sesuatu dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya. Menurut Surakhmad (1980)
remaja Indonesia menunjukkan bahwa perkembangan yang sempurna membawa peranan
sosial sesuai dengan jenis kelamin mereka, dapat mempertimbangkan dan mengambil
keputusan sendiri, melepaskan diri dari ikatan emosional dengan orang tua,
memulai hidup berkeluarga, memulai hidup dalam ketatasusilaan dan keagamaan.
Artikel Terkait
0 comments:
Post a Comment