Teknik Dasar Olahraga Anggar
a. The
Solute (Hormat)
1) Sikap
Dalam Hormat
Sebelum peanggar memulai
bertanding, baik dalam bentuk latihan sparring partner ataupun kompetisi resmi,
hormat merupakn salah satu keutamaan diantaranya. Hormat merupakan prosesi yang
menyangkut pertemanan atau persahabatan setelah terjadi kontak mata pada saat
saling hormat antar sesame peanggar. Gerak hormat dilakukan dalam keadaan
setelah pemain berdiri tegak diatas landasan anggar atau loper.
2) Urutan
Gerak Hormat
Hormat dilakukan dengan posisi
ujung pedang pada awalnya berada di bawah bagian depan menunjuk ujung kaki
kanan (pemain kanan), ujung kaki kiri (pemain kidal). Pedang diangkat dengan
menekukkan tangan hingga blade atau kling pedang berada di muka wajah dengan
ujung pedang mengarah ke atas. Masker atau topeng anggar dipegang disamping
badan. Hormat dilakukan ke beberapa penjuru, diantaranya ditujukan kepada :
Wasit, penonton, dan juga saling hormat antar pemain.
3) Fungsi
Gerak Hormat
Sikap hormat ini sendiri
mempunyai makna yang cukup dalam, yaitu untuk menunjukkan suatu sikap fair play
para pemain terhadap pertandingan yang baru akan mereka lakukan. Sikap hormat
ini wajib dilakukan oleh peanggar pada setiap waktu akan memulai pertandingan
dan pada waktu akan mengakhiri pertandingan.
b. The Guard
atau On Guard (Posisi Kuda-kuda)
Di dalam memposisikan "
kuda-kuda", kaki kira-kira berjarak lima belas inci antara kaki depan dan
belakang pada sudut kaki 90 derajat. Posisi tumit kaki depan dan belakang
adalah pada satu garis yang sama. Kaki yang depan lurus menunjuk ke arah musuh
atau lawan, sedang kaki yang belakang adalah memutar pada suatu sudut 90
derajat. Untuk meyakinkan kesetimbangan badan, ukuran cara berdiri yang secara
tegak maka akan membawa berat beban dari badan dengan sama pada posisi berdiri
di atas kedua kaki.
Kemudian menaikkan lengan tangan
dan membawanya kepada suatu posisi di mana lengan tangan yang bagian atas
adalah lurus atau sejajar dengan bahu yang kiri, sedang lengan bawah membentuk
suatu sudut sembilan puluh derajat. Menekuk pergelangan tangan, menjaga posisi
tangan itu sedikit membuka, dan menunjuk ujung tangan mengarah ke arah lawan.
Dalam posisi kuda-kuda, dan apabila menemukan sikap gerak yang kurang nyaman
pada permulaan, seperti dalam menekuk kaki yang diperlukan posisi harus
menyangga berat beban dari badan. Bagaimanapun juga, hal ini akan dirasakan
apabila dengan praktek, maka akan ditemukan cara berdiri ini yang sungguh
nyaman dalam posisi kuda-kuda. Seperti cobra, kamu adalah di dalam suatu posisi
nyaman, menjadi mampu bergerak dari ruang lingkup gerak baik dari gerak lambat
ke kecepatan tenaga maksimum dan fokus pada ketepatan.
Atlet pemula memerlukan suatu
orientasi yang tepat sebelum dia bergerak maju ke depan dengan memposisikan
tubuhnya agar lebih baik. Itu adalah jalan terbaik untuk memberi pertimbangan
seksama pada cara berdiri atau memposisikan badan awal ini, atau "posisi
siap atau kuda-kuda", yang harus diasumsikan sebelum salut atau hormat
dengan musuh seseorang masuk kepada awal suatu gerak menuju awal gerak
serangan. Pada posisi nyaman pemain anggar adalah suatu momen untuk merasakan
ketepatan posisi badan mereka dan untuk memusatkan perhatian mereka. Pada
hakekatnya, pemain anggar memposisikan tubuh untuk "mendapatkan posisi
kepala dan badan yang nyaman" untuk konsentrasi siap setelah perintah "Anggar,
Ya atau Allertz" diberikan. Semua pergerakan di dalam anggar
memerlukan suatu hubungan gerak yang seimbang antara kepala dan batang tubuh,
suatu posisi sudut siku-siku kaki, dan total relaksasi. Cara berdiri ini
berperan untuk lebih baik dalam menunjang pergerakan fisik dan kesadaran yang
mudah diikuti dalam gerak serang. Jika kesetimbangan ini dapat dilaksanakn
dalam memposisikan tubuh yang baik, pemain anggar mempunyai suatu kesempatan
sempurna untuk bergerak maju ke dalam gerak siaga atau kudaatau kuda dan
akhirnya ke dalam tiap-tiap tindakan baik serangan maupun gerak antisipasi
lainnya.
c. Langkah
(Step Maju dan Mundur)
Cara mengatur step adalah kunci
ke mobilitasan gerak dan tidak bisa dihapuskan dari sifat gerak anggar yang
baik. Melalui cara mengatur step pemain anggar menjadi seorang pengendali dalam
memelihara kendali jarak, tidak pernah membiarkan lawan membaca setiap berapa
banyak kita harus bergerak untuk mencetak (angka). Cara mengatur step ini dapat
menciptakan pergerakan pemain dengan kebebasan gerak ke depan atau mundur di
setiap saat atau momen sebelum peanggar merencanakan serangan.
1)
Advance (Step Maju)
Advance adalah gerak yang dibuat
untuk bergerak maju kedepan dengan kaki kanan, dengan tumit kaki atau ujung
sepatu bergerak menyentuh lantai dan kaki depan adalah yang pertama mendarat ke
lantai dan dengan seketika diikuti oleh langkah kaki kiri. Penyelesaian langkah
kaki kanan, ketika bergerak ke bawah kepada lantai, harus persisnya dikoordinir
dengan gerakan kaki kiri, membiarkan kedua-duanya kaki untuk mengatasi di atas
lantai secara serempak. Ini merupakan suatu kesalahan umum untuk melengkapi
langkah kaki kanan sebelum kaki kiri membuat geraknya. ketika advance dibuat,
pemain anggar harus memastikan bahwa lutut itu di bengkokkan dan sudut
siku-siku yang memposisikan kaki dijaga. Kaki mestinya tidak meluncur atau
menyeret ke lantai.
Advance dapat digunakan sebagai
gerakan pemain anggar dalam menggampai keuntungan adalah suatu kesempatan yang
memungkinkan untuk melakukan serangan, atau untuk memancing serangan lawan itu
dalam suatu persiapan dan menunggu pertahanan. Di dalam kasus advance yang
manapun perlu selalu dilakukan dengan kesadaran dan perhatian bahwa itu akan
membuat suatu gerak dimana meleset sedetikpun kesempatan di mana untuk
menyerang atau mempertahankannya. Itu menjadi jelas bahwa menjaga,
kesetimbangan, dan mental kesiap siagaan harus tidak hilang, terutama hal ini
kebanyakan pada saat genting dimana peanggar melakukan serangan.
2) Retreat (Step
Mundur)
Mundur ke belakang adalah dengan
membawa punggung kaki belakang yang diangkat dulu, kira-kira satu jarak kaki,
dan kemudian diikuti dengan kaki depan agar didapatkan jarak yang sama. Gerak
mundur atau retreat dilakukan dengan pijakan mundur dengan kaki kiri, yang mana
diikuti dengan seketika oleh langkah yang mundur kaki kanan. Di penyelesaian
gerak mundur atau retreat kaki perlu mempertahankan posisi sudut siku-siku yang
dan, seperti di advance, peanggar mestinya tidak meluncur atau menyeret
kakinya.
Reaksi normal terhadap lawan
adalah membuktikan bahwa dia dapat melakukan suatu gerak diserang dengan
antisipasi adalah mundur. Gerak harus dipraktekkan sebagai suatu antisipasi
langkah mundur, sebab paling sering yang dilakukan sebagai suatu efek dari
serangan lawan. Mustahil di dalam permainan masa kini untuk mempertahankan
dengan sukses tanpa mempraktekan latihan dasar itu. Kecepatan dari anggar
modern membuktikan bahwa hasil praktek terintegrasi sebagai bagian dari bentuk
mengelakkan serangan, ini merupakan sistem untuk perlindungan dalam gerak
bertahan. Pemain anggar yang bertahan pada posisinya dimana membentuk
pertahanan harus tidak dengan mendadak untuk menemukan posisi senjata lawan
agar dapat mengelakkan dengan aman pada serangan lawan.
d. The Lunge
(Serang)
Gerakan serang dibentuk mulai
dengan memposisikan gerak penuh ke depan kaki depan diimbangi posisi pantat
yang harus stabil, bersama-sama dengan lengan tangan diluruskan penuh sebagai
ancaman lurus dan mengarah ke lawan, menciptakan suatu power maju dengan
tolakan kaki belakang sehingga bergeraknya badan. Pergerakan ini diawali oleh
suatu gerak meluruskan lengan tangan yang memegang pedang, yang menjangkau
dengan ujung pedang untuk mengarahkan dan menusuk lawan pada area target.
Bersamaan waktu dengan tangan yang memegang pedang, kaki dilontarkan menjangkau
lurus kedepan dalam mencapai gerak penuh, dengan tumit sepatu kaki depan mendarat
ke tanah terlebih dahulu yang akhirnya akan jatuh dalam posisi serangan penuh.
Suatu gerakan serang sempurna
akan meninggalkan lengan tangan pantat, bahu, pinggul, dan tinggi paha kanan,
sejajar dengan lantai. Kepala akan tegak lurus sejajar tulang belakang, yang
sedikit condong dari badan vertikalnya sepanjang gerak itu. Lutut harus secara
langsung sejajar di atas tumit sepatu, dengan kaki yang menunjuk ke arah depan.
Dalam posisi ini, pemain anggar harus dengan sama mampu untuk mengimbangi pemain
depan atau mundur kepada posisi bersiap atau kuda-kuda. Juga, batang tubuh dan
bahu harus diperlonggar, member kesempatan penuh untuk melanjut berkelahi
gerakan serang.
e. Footwork
(Gerak Langkah)
Karena mobilitas adalah penting
untuk peanggar, kombinasi gerak kaki memerlukan analisa dan studi seksama.
Kombinasi gerak kaki adalah tindakan maju kemuka atau mundur dan digunakan
peanggar untuk memperoleh atau memelihara jarak dengan lawan, atau untuk
mengukur jangkauannya. Cara kombinasi gerak kaki adalah dengan memperhitungkan
mobilitas dan fokus ke gerak anggar baik. Melalui cara mengatur kaki pemain
anggar dapat menjadi pengendali dalam menjaga kendali jarak, tidak pernah
membiarkan pengamatan lawan itu untuk mencetak (angka).
f. Parry (Tangkisan)
Menangkis dapat digambarkan
sebagai suatu gerak bertahan dengan memagari yang secara sukses membelokkan
suatu serangan pedang atau senjata dari area target, mencegah suatu sentuhan
sah. Ada dua cara utama mengelakkan penyerangan; yang pertama adalah menjaga
posisi dengan mengelakkan, penggunaan terbaik dalam hubungan ini yang mana
antara yang kuat untuk pedang atau senjata sebagai penjagaan sebagai alat
pertahanan, dan kedua, lontaran di pangkal senjata, yang dilakukan oleh praktek
suatu pukulan yang kuat jelas dengan mempertahankan pedang atau senjata pada
daerah tengah menahan terhadap bagian tengah pedang itu saat menyerang senjata
atau pedang.
g. The
Disengagement (Menghindar)
Disengage atau mengelakkan dari
ikatan terdiri dari menghindari senjata atau pedang, dari sisi yang ditautkan
senjata senjata pedang dan kemudian mengangkatnya kepada sisi berlawanan dengan
diimbangi suatu daya dorong. Gerakan dipraktekkan dengan pedang atau senjata,
dengan lengan tangan melenturkan atau memperluas, atau suatu kombinasi lengan
tangan dan pergerakan pedang atau senjata. Kelepasan dari ikatan, lebih
biasanya dikenal sebagai disengagement, bisa dilakukan dari satu sisi pedang
atau senjata kepada arah sasaran atau target lain.
Artikel Terkait
penjelasannya sangat lengkap mas,, sebagai usulan kalau bisa disertai dengan gambar agar lebih mudah dipahami,, terimakasih..
ReplyDeleteterimakasih atas usulannya, itu sangat membantu saya untuk lebih baik lagi kedepannya.
Deletedan terimakasih sudah meninggalkn jejak di blog saya.