Puji dan syukur hanya miliknya Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberi taufik, hidayah serta inayah-nya sehingga kita masih dapat
beraktifitas sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam terlimpah curahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya hingga saat ini.
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan
kepada Bapak Dosen matakuliah yang saya sebut beliau Prof. Dr. H. Hariadi Said
M.Si yang telah memberi arahan kepada kita semua untuk dapat mmenyusun makalah
ini. Dan tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
seperjuangan serta dari berbagai pihak lain yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah ini. Oleh sebab itu, penulis mengundang pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun uuntuk dapat memperbaiki
makalah-makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini bias bermanfaat untuk kita
semua.
Pada kesempatan kali ini, perkenankan penulis untuk
menyampaikan makalah yang berjudul
“Nilai Pancasila Sebagai Ilmu Terapan Dalam Olahraga
Bulutangkis”
Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia. Hal ini
berarti bahwa setiap tindakan rakyat dan Negara Indonesia harus sesuai dengan
nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila. Secara historis, pancasila diambil
dari budaya bangsa Indonesia, sehingga mempunyai fungsi dan peran yang luas
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Teori Nilai
Teori pertama disampaikan oleh Rescher (1969 : 8)
dalam (Fuad Ihsan, 2010 : 235). Bahwa nilai sebagai konsep ukur memungkinkan
subjek melakukan penilaian atas objek yang dihadapi. Maksudnya adalah seseorang
dapat melakukan penilaian terhadap segala sesuatu yang ia hadapi sebagai objek
yang dinilai.
Sedangkan Mukhtar Latif (2014 : 232) mengatakan
bahwa nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik lahir maupun batin. Maksud dari teori
tersebut adalah nilai yang sifatnya berkualitas dapat dijadikan landasan dalam
kehidupan masyarakat.
Stefanus Supriyanto (2013 : 197) menambahkan bahwa
nilai atau value adalah keinginan yang relative permanen yang tampaknya
mempunyai sifat-sifat baik seperti damai atau kehendak baik, bersusila.
Artinya, nilai yang berwujud keinginan relative permanen serta memiliki sifat
baik kehidupan bermasyarakat.
Dengan demikian, maka nilai dapat diartikan bahwa
niali adalah suatu subjek penilai melakukan penilaian yang berkualitas dan
dapat bermanfaat serta bersifat baik dalam kehidupan masyarakat. Berarti nilai
pancasila adalah objek yang dinilai yang bersifat baik dengan berfikir serta
asas oralitas bagi pembangunan ilmu
pengetahuan dan teklonolgi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Teori
Bulutangkis
Permainan bulutangkis menurut Aan Sunjata Wisahati
dan Teguh Santosa (2010 : 23) merupakan permainan perorangan yang dilakukan
dilapangan segiempat yang dipisahkan dengan sebuah jaring atau net yang
dipasang ditengah lapangan.
Sedangkan menurut Sri Wahyuni, dkk (2010 : 37)
menyatakan bahwa bulutangkis adalah suatu permainan yang setiap pemainnya
memerlukan bantuan sebuah reket. Sebagai pengganti bola dipergunakan sebuah
kock (shuttlecock) yang dipukul
secara bergantian oleh setiap regu yang sedang beranding.
Jaja Suharja Husdarta dan Eli Maryani (2010 : 17)
mengungkapkan bahwa permainan bulutangkis merupakan permainan beregu. Permainan
ini menggunakan rreket sebagai alat pukul, dan kock sebagai objek yang dipukul.
Setelah mengetahui definisi bulutagkis menurut para
ahli diatas, maka dapat dikatakan bahwa permainan bulutangkis merupakan
permainan perorangan dan beregu yang dimainkan diatas lapangan yang berbentuk
segi empat. Permainan ini menggunakan reket dan kock yang dipukul hingga
melewati net yang direntangkan ditengah lapangan.
Pada dasarnya nilai-nilai pancasila bersifat
universal, sehingga harus diinternalisasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, termasiuk juga didalam berolahraga, dan tidaak terkecuali didalam
olahraga bulutangkis. Dalam kaitannya antara pancasila dengan permainan
bulutangkis nilai pancasila dapat kita terapkan didalam permainan maupun diluar
permainan olahraga bulutangkis.
Nilai Pancasila
Dalam Bulutangkis
1.
Nilai
Ketuhanana
Nilai
ketuhanan yang maha Esa mengandung arti bahwa adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya tuhan sebagai pencipta alam semesta. Dari nilai
tersebut, menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang rekligius bukan
bangsa yang tidak memiliki agama atau ateis.
Dengan
kepercayaan seorang atlet bulutangkis terhadap adanya tuhan, tidak menutup
kemungkinan seorang atlet selalu berdoa memohon sebelum melakukan pertandingan
agar dapat diberi kemenangan dan diakhir pertandingan pun selalu mengucap
syukur atas kemenangan.
2.
Nilai
Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab ini
mengandung arti kesdaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral
dalam kehidupan bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan
suatu hal sebagaimana mestinya.
Kaitannya dengan bulutangkis dimana setiap atlet
harus mampu menerapkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral
yang berlaku di dalam pertandingan bulutangkis tersebut. Contooh : menghormati
lawan dan atau tidak menyakiti lawan
3.
Nilai
Persatuan
Nilai
persatuan Indonesia mengandung makana usaha kearah untuk bersatu dalam
kebutuhan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Maksudnya
adalah dengan adanya untuk persatuan dan tujuan yang sama yaitu untuk mendukung
dan membela Indonesia dalam pertandingan bulutangkis dari hal tersebut tidak
menutup kemungkinan rakyat Indonesia akan datang berkumpul bersatu dengan
tujuan mendukung para atlet Indonesia yang sedang bertanding.
4.
Nilai
Kerakyatan
Nilai
kerakyatan disini harus dimiliki oleh setiap elemen petinggi Negara Indonesia.
Dengan mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat dengan cara mufakat atau
musyawarah.
Dalam
permaianan bulutangkis wasit merupakan elemen tertiggi di dalam pertandingan.
Seorang wasit harus mampu mementingkan kepentingan bersama yang bersifat
kebenaran dengan cara musyawarah. Contoh : Dalam menentukan bola masuk atau
bola keluar harus dimusyawarakan dengan lesman yang bertugas.
5.
Nilai
Keadilan
Nilai keadilan merupakan nilai yang sangat mendasar
yang dihadapkan dari seluruh bangsa Indonesia yaitu keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Kaitannya nilai keadilan dengan bulutangkis dimana
seorang wasit harus mampu memimpin jalannya pertandingan dengan adil sehingga
tidak terjadi perpecahan antar satu pihak dengan pihak yang lainnya.
Nilai-nilai yang
terkandung di dalam pancasila erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat
Indonesia yang seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia harus mampu menerapkan
nilai-nilai pancasila dlam kehidupan keluarga, pendidikan, kelompok bermain,
dan juga kelompok olahraga. Lebih khusus olahraga bulutangkis, seorang atlet
bulutangkis mestinya mampu menerapkan nilai-nilai yang terdapat di dalam
pancasila
Artikel Terkait
0 comments:
Post a Comment