Kebutuhan dapat dipandang sebagai suatu aturan yang objektif
yang terdapat dalam diri individu yang apabila dipenuhi akan menyebabkan
tercapainya suatu kepuasan dan adanya penyesuaian antara individu dengan lingkungannya.
Secara garis besar kebutuhan dapat dibedakan atas beberapa golongan yaitu :
1. Kebutuhan Peserta Didik
a.
Kebutuhan
Fisiologis
Setiap orang mengetahui bahwa untuk mencapai integritas dan
kesehatan fisik, maka organism memerlukan udara, makanan, cairan, istirahat,
tempat bernaung, pengeluaran sisa pembakaran, dan sebagainya. Pemusatan
kebutuhan-kebutuhan fisiologis hanya menjamin penyesuaian organism fisik.
Sekalipun demikian ada hubungan yang sangat erat antara pemusan kebutuhan fisik
dan pencapaian penyesuaian psikologis.
b.
Kebutuhan
Psikologis
Manusia terdiri atas aspek psikologis dan aspek fisik, karena
itu tingkah laku dan kehidupan mentalnya didominasi oleh sejumlah keperluan
psikologis yang pemuasannya bersifat fundamental untuk penyesuaian. Ada
beberapa kebutuhan psikologis yang penting untuk penyesuaian, yaitu :
1) Kebutuhan
akan Kasih Sayang dan Penghargaan Sosial
Anak manusia dilahirkan dalam keadaan lemah, tidak mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan alamiah sekitarnya.
Akibat ketidakmampuan itu, tumbuhlah anak dalam ketergantungan kepada orang
lain sehingga lahirlah kebutuhan akan teman. Kebutuhan ini akan terpenuhi dalam
hubungannya dengan orang tua, anggota keluarga, dan lain-lain. Akibat hubungan
tersebut anak menuntut kasih saying dan penghargaan. Namun apabila kebutuhan
tersebut dilumpuhkan dengan penilakan, kebencian, dan sebagainya anak akan
merasa tidak dikehendaki kehadirannya, dan ia akan merasa tidak aman, takut,
dan merasa tidak ada orang yang membantunya untuk menghadapi realitas. Dan anak
akan menampakkan adanya kebencian, permusuhan, kecemasan, atau agresivitas.
Akan tetapi, anak yang merasa aman dengan kasih saying serta dihargai akan
menampakkan watak yang bahagia, perilaku kasih sayang, dan hubungan yang sehat
dengan orang lain di lingkungannya.
2) Kebutuhan
Akan Rasa Aman dan Status
Apabila kebutuhan akan kasih sayang dan dihargai anak
terpenuhi, maka anak akan merasa bahagia dan kebutuhan akan rasa amannya juga
terpenuhi. Perasaan aman ini merupakan pondasi dalam penyesuaian diri terutama
sebagai alat psikologis dalam menghadapi tuntutan dan kesulitan-kesulitan yang
timbul dalam kehidupan. Sikap yang baik dari orang tua, pengalaman yang sehat
dan berharga, kesempatan memperoleh prestasi dan pengakuan dapat membentuk
keyakinan akan harga diri. Dan tanpa faktor-faktor tersebut rasa aman dan
status tidak dapat berkembang sehingga tingkah laku dan stabilitas mental akan
terganggu.
3) Kebutuhan
akan Perhatian
Apabila anak tidak mendapat kasih sayang dan rasa aman, anak
akan berperilaku untuk menarik perhatian. Karena setiap anakingin diperhatikan,
karena dengan diperhatikan anak akan merasa aman dan bahagia.
4) Kebutuhan
akan Kebebasan
Ketika anak keluar dari batas lingkaran keluarga yang sempit
untuk membangun hubungan dengan teman-teman sebaya, ia telah memulai perjuangan
untuk memperoleh kebebasan. Namun, jika seorang anak mengalami perlindungan
yang terlalu ketat atau disiplin yang keras, kebutuhan akan kebebasan akan
mengarah pada konflik, kebingungan, kebencian, dan sebagainya. Dan ikatan
emosional yang sangat erat dengan orang tua dapat menghambat perkembangan rasa
kebebasan secara normal, sehingga pada saat dewasa akan menggantungkan diri
pada orang lain, tidak matang dan kurang mampu mengadakan penyesuaian diri.
5) Kebutuhan
akan Prestasi
Setiaap anak pastilah ingin memperoleh prestasi yang tinggi,
karena semakin tinggi tingkat prestasi seseorang maka semakin besar harga
dirinya. Dan pemenuhan kebutuhan akan prestasi akan menimbulkan rasa percaya
diri, keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya akan kepuasan yang telah ia
capai. Namun, apabila kurangnya perhatian terhadap prestasi yang telah dicapa
seseorang atau perasaan gagal yang dialami seseorang sedangkan ia telah
berusaha sekuatnya namun, hasilnya tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Hal
itu, dapat menimbulkan perasaan kurang harga diri.
6) Kebutuhan
akan Pengalaman
Sejak lahir, manusia menerima pengalaman, selain itu manusia
juga secara aktif mencari pengalaman-pengalaman baru untuk kepentingan
hidupnya. Pengalaman baru sangat didambakan oleh anak-anak muda sebagai sesuatu
yang menarik, bahkan memberikan kehidupan yang dinamis. Namun, apabila anak
mendapatkan hambatan dari orag tua, maka akan berkembang perilaku-perilaku yang
salah. Contohnya melakukan pengalaman yang tidak sehat,kecanduan minuman keras,
dan lain sebagainya. Oleh karena itu kebutuhan akan pengalaman harus disalurkan
dengan cermat. Dalam hal ini pendidikan hendaknya memberikan kesempatan yang
banyak dan beragam untuk ekspresi dorongan ini dengan cara normal. Sehingga
pemenuhan kebutuhan ini akan membantu perkembangan pribadi dan tingkah laku
yang wajar dalam kehidupan individu.
c.
Kebutuhan
Sosial
Kebutuhan social merupakan faktor dinamis yang memberikan
pengaruh langsung pada penyesuaian diri dengan lingkungan atau hubungan social
antar pribadi. Adapun kebuuhan social yang penting dalam kehidupan individu,
adalah :
1) Kebutuhan
akan Partisipasi
Untuk memperoleh rasa diakui dan dihargai oleh orang lain
atau lingkungan masyarakat tempat ia berada, maka individu berbuat sesuatu atau
mengambil bagian dalam kegiatan yang ada. Ada hubungan antara kebutuhan yang
satu dengan kebutuhan yang lain yang diperankan dalam satu kegiatan yang sama.
Individu yang mengalami kesulitan dalam kegiatan pengalaman social melalui partisipasi,
memiliki ruang gerak sempit, kurang teman bergaul, cenderung kea rah kegiatan
menyendiri yang abnormal, kadang kala menunjukkan sikap antisocial.
2) Kebutuhan
akan Pengakuan
Setiap individu yang hidup dalam masyarakat ingin diakui
sebagai salah satu diantara mereka. Pengakuan dari masyarakat berpangkal pada
kadaan individu tersebut, misalnya pribadinya, kemampuan yang dimiliki,
prestasi, dan kualitas personal individu tersebut. Kebutuhan akan pengakuan
yang terpenuhi atau mendapat respon memberikan pengaruh yang definitive
menyehatkan kepada cara penyesuaian diri.
3) Kebutuhan
akan Penyesuaian
Unsur-unsur yang diterima masyarakat cenderung menunjukkan
adanya persamaan atau persesuaian. Kebutuhan akan persamaan yang mendapat
pemenuhan secara baik akan memudahkan individu mengadakan hubungan social atau
interaksi yang luwes dan lancer. Namun, apabila kebutuhan akan penyesuaian
peserta didik kurang terpenuhi atau orang tua memberikan pembatasan, anak akan
cenderung menunjukkan sikap berontak, permusuhan, menarik diri, kesedihan
emosi, dan sebagainya.
2.
Karakteristik Peserta Didik
Individu memiliki sifat bawaan (heredity) dan karakteristik
yang diperoleh dari pengaruh lingkungan sekitar. Menurut ahli psikologi,
kepribadian dibentuk oleh perpaduan faktor pembawaan dan lingkungan.
Karakteristik yang bersifat biologis cenderung lebih bersifat
tetap, sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan faktor psikologis lebih
mudah berubah karena dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan. Kehidupan
pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek,antara lain :
1) Aspek
emosional
2) Aspek
sosial psikologis
3) Aspek
sosial budaya
Kemampuan
intelektual terpadu secara integratif terhadap faktor lingkungan. Karakteristik
kehidupan pribadi bersifat khusus, dengan kata laintidak dapat disamakan dengan
individu-individu lainnya. Seseorang individu juga memerlukan sebuah pengakuan
dari pihak lain tentang harga dirinya.Ia
mempunyai harga diri dan berkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri
tersebut.
Baca Juga Artikel Lainnya
:
1. Definisi peserta didik
2. Anatomi Pengembangan Peserta Didik
3. Dimensi-Dimensi Peserta Didik
4. Hubungan Perkembangan Pesera Didik
Dengan Lingkungan
5.
Kebutuhan dan
Karaker Peserta Didik
6.
Problematika Peserta Didik 1
7.
Problematika Peserta Didik 2
8.
Tridimensi Peserta Didik
Artikel Terkait
0 comments:
Post a Comment