Baca artikel sebelumnya “Masalah-Masalah Internal Belajar”
b.
Faktor-Faktor
Ekstern Belajar
Proses belajar didorong
oleh motivasi intrinsic siswa. Disamping itu proses belajar juga dapat terjadi,
atau menjadi bertambah kuat, bila didorong oleh lingkungan siswa. Dengan kata
lain aktifitas
belajar dapat meningkat bila program pembelajaran disusun dengan
baik. Program pembelajaran sebagai rekayasa pendidikan guru di sekolah
merupakan factor eksternal belajar. Ditinjau dari segi siswa, maka ditemukan
beberapa factor eksternal yang berpengaruh pada aktifias belajar. Faktor-fsktor
eksternal tersebut adalah sebagai berikut
1) Guru
Sebagai Pembina Siswa Belajar
Guru adalah pengajar
yang mendidik . Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan
keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik pemuda generasi bangsanya. Guru yang
mengajar siswa adalah seorang pribadi yang tumbuh menjadi penyandang profesi
bidang studi tertentu. Sebagai seorang pribadi ia juga mengembangkan diri
menjadi pribadi utuh. Sebagai seorang diri yang mengembangkan keutuhan pribadi,
ia juga menghadapi masalah pengembangan diri, pemenuhan kebutuhan hidup sebagai
manusia.
Dengan penghasilan yang
diterimanya setiap bula ia dituntut berkemampuan hidup layak sebagai seorang
pribadi guru. Tuntutan hidup layak tersebut sesuai dengan wilayah tempat
tinggal dan tugasnya. Guru juga menumbuhkan diri secara professional. Ia
bekerja dan bertugas mempelajari profesi guru sepanjang hayat. Mengatasi
masalah-masalah keutuhan secara pribadi, dan pertumbuhan profesi sebagai guru
merupakan pekerjaan sepanjang hayat. Kemampuan mengatasi kedua masalah tersebut
merupakan keberhasilan guru membelajarkan seorang siswa.
2) Prasarana
Dan Sarana Pembelajaran
Prasarana pembelajaran
meliputi sarana olahraga, gedung sekolah ruang belajar, tempat ibadah, ruang
kesenian, dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran,
buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pengajaran
yang lain. Lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi
pembelajaran yang baik. Hal ini tidak berarti bahwa lengkapnya sarana dan
prasarana menentukan jaminan melakukan proses pembelajaran yang baik. Justru
disinilah muncul bagaimana mengolah sarana dan prasarana pembelajaran sehingga
tersenggara proses belajar yang berhasil dengan baik.
3) Kebijakan
Penilaian
Kegiatan penilaian
merupakan proses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa atau unjuk
kerja siswa. Sebagai suatu hasil maka dengan unjuk kerja tersebut maka proses
belajar berhenti untuk sementara. Dan terjadilah penilaian. Hasil belajar
merupakan hasil proses belajar. Pelaku aktif dalam belajar adalah siswa. Pelaku
aktif dalam pembelajaran adalah guru. Dengan demikian, hasil belajar merupakan
hal yang dapat dipandang dari dua sisi, dari sisi siswa hasil belajar merupak
tingkat perkembangan mental yang lebing baik bila dibandingkan pada saat pra
belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah
kognitif, efektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dinilai dari ukuran-ukuran
guru, tingkat sekolah dan tingkat nasional. Jika digolonhkan lulus maka dapay
dikatakan proses belajar siswa dan tindak mengajar guru berhenti sementara.
Jika digolongkan tidak lulus, terjadilah proses belajar ulang bagi siswa dan
mengajar ulang bagi guru.
4) Lingkungan
Sosial Siswa Di Sekolah
Tiap siswa dalam
lingkunga sosial memiliki kedudukan, peranan dan tanggung jawab sosial
tertentu. Dalam kehidupan tersebut terjadi pergaulan seperti hubungan sosial
tertentu. Dalam kehidupan tersebut terjadi hubungan akrab kerjasama, kerja
berkoprasi, berkompetisi, bersaing, konflik atau perkelahian.
5) Kurikulum
Sekolah
Kurikulum yang
diberlakukan di sekolahadalah kurikulum nasional yang disahkan oleh pemerintah,
atau yayasan pendidikan. Kurikulum disusun berdasarkan tuntutan kemajuan
masyrakat. Dengan kemajuan dan perkembangan masyrakat timbul tuntutan kebutuhan
baru dan akibatnya kurikulum sekolah perlu direkonstruksi. Adanya rekonstruksi
itu menimbulkan kurikulum baru. Perubahan kurikulum sekolah menimbulkan masalah
seperti tujuan yang akan dicapai mungkin akan berubah, isi pendidikan berubah,
kegiatan belajar mengajar berubah serta evaluasi beruba.
Artikel Terkait
0 comments:
Post a Comment