Pertama-tama peru
dijelaskan istilah “kebutuhan”, “Dorongan” dan “motif” Definisi dorongan atau
motif adalah suatu keadaan alasan pada diri seseorang untuk memicu untuk mencapai
suatu tujuan. Sedangkan Kebutuhan lebih sering digunakan untuk mengacu pada
keadaan fisiologis seseorang. Sehingga dorongan atau motif lebih merupakan
akibat psikologis dari suatu kebutuhan
(Sumadi, 1970 ; Lefton, 1982).
Sedangkan Thompson
(1987) mendefinisikan need atau kebutuhan sebagai istilah yang sering di
gunakan untukmenunjuk suatu drive atau dorongan. Contohnya: manusia membutuhkan
tidur.hingga dapat di simpulkan bahwa kata need atau kebutuhan bersifat fisik
dan mendasar, sedangkan drive atau dorongan lebih merupakan kebutuhan yang
jenjangnya lebih tinggi dan berisfat psikologis. Pada dasarnya kebutuhan dibedakan
menjadi 2 keompok besar yaitu kebutuhan fisiologis dan psikologis.
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan primer seperti
makan, minum, tidur, atau perlindungan diri. Sedangkan kebutuhan psikologis merupakan kebutuhan sekunder
untuk mengembangkan kepribadian seseorang contohnya: kebutuhan untuk di
kasihi,kebutuhan untuk memiliki sesuatu, dimana kebutuhan psikologis itu lebih
bersifat rumit dan suit diidentifikasi segera.
Maslow (1954)membagi
berbagai aspek kebutuhan secara berjenjang menjadi 7 aspek kebutuhan, yang
dapat diihat di bawah ini:
a.
Kebutuhan
Jasmaniah Pada Anak Usia SD
Sesuai dengan
perkembangan fisik anak usia SD yang bersifat individual, pada masa tumbuh kembang
tersebut, kebutuhan anak akan bervariasi misalnya seperti porsi makan dan
minuman meningkat dan juga membutuhkan makanan yang bergizi agar perkembangan
fisik dan intelektualnya tak terhambat.
Berkaitan dengan
kebutuhan pemeliharaan dan pertahaanan diri, anak usia SD memasuki tahapan
moral dan social yang memperhatikan pemuasaan keinginan dan kebutuhannya
sendiri tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang.
b.
Kebutuhan
Akan Kasih Sayang
Pada anak usia SD
terutama yang sudah duduk di kelas besar SD, sudah ingin memiliki teman-teman
tetap. Perkembangan tersebut sejalan dengan kebutuhan untuk disayangi dan
menyayangi teman. Dan tidak hanya terhadap teman tapi juga terhadap benda. Pada
anak-anak yang duduk di kelas tinggi ( 4, 5 atau 6) mulai masuk pada masa bersosialisasi
dan meninggalkan keegoisannya, hingga dapat menerima orang tua dan guru sebagai
suatu yang wajar. Hingga mulai membutuhkan perlakuan yang objektif dari
orang memegang otoritas pada masa ini nakan sensitive dan mudah mengenali
sikap pilih kasih dan ketidakadilan, sehingga guru dan orang tua harus
bertindak bijaksana dan proporsional dalam memutuskan suatu tindakan.
c.
Kebutuhan
Untuk Memiliki
Pada masa usia di kelas
rendah SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan dirinya sebagai pusat perhatian.
Namun, anak-anak kelas rendah di SD masih suka memuji diri sendiri, dan
membandingkan dirinya dengan teman. Sehingga kebutuhan untuk memiliki dan
dimiliki masih dominan.
Namun demikian pada
masa ini, anak masih menggantungkan dirinya kepada orang yang dirasa mempunyai
keunggulan dan kekuatan bila berada di dalam kelompoknya, atau tergantung pada
pemegang otoritas yang di senangi seperti guru di kelas.
d.
Kebutuhan
Aktualisasi Diri
Kebutuhan ini mulai
dominan pada anak-anak usaia tinggi di SD. Dimana anak mulai ingin
merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga anak berusaha
memenuhikebutuhan dengan sikap bersaing atau berusaha mewujudkan keinginannya.
Salah satu kebutuhan yang terkait dengan kebutuhan aktualisasi diri adalah
kebutuhan berprestasi atau need for achievement. Hingga dapat di simpulkan
kebutuhan kebutuhan yang berbeda dapat saling mengisi terhadap setiap
masing masing anak dan sejalan dengan perbedaan perkembangan mereka.
Baca
juga artikel lainnya tentang :
Artikel Terkait
0 comments:
Post a Comment